Pages

Sabtu

Observasi Anak Berkebutuhan Khusus

Halooo bloggy, semoga kalian baik baik saja ya disana (dimanapun kalian berada). hehe. Sekarang saya ingin menulis tentang cerita saya saat observasi di SLB (Sekolah Luar Biasa). Walaupun saya kuliah di jurusan PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) tetapi saya juga mendapatkan mata kuliah Anak Berkebutuhan Khusus loh.. dan saya senang mempelajari itu, karena saat nanti bila sudah terjun langsung dalam dunia pendidikan pengetahuan itu di butuhkan agar kita sebagai calon guru mampu mengajarkan anak yang memiliki kelainan dari aspek fisik, mental, sosialisasi, dan intelektual.

Kenyataannya bahwa tidak semua orang tua menginginkan anak nya masuk dalam ke Sekolah Luar Biasa, mereka tetap memasukkan anak mereka ke sekolah umum. Dan kita sebagai pengajar tidak boleh untuk menolak keinginan orang tua tersebut, karena sesungguhnya seorang anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang setara. Di sekolah umum biasa juga sekarang sudah ada kelas inklusi yaitu kelas yang diperuntukkan untuk anak yang membutuhkan kebutuhan khusus.

Dengan demikian, saya jadi paham mengapa saya diberikan mata kuliah ini. Karena agar saya sebagai calon guru bisa memahami tentang anak berkebutuhan khusus walaupun bukan dalam bidang spesialis untuk anak-anak yang demikian tetapi saya berkewajiban untuk dapat mengetahui secara umum bagaimana ciri-ciri ABK (Anak Berkebutuhan Khusus), apa yang menjadi penyebab ABK, dan bagaimana cara membimbing ABK. Semua itu saya dapatkan dalam mata kuliah ini.

Oke..
Sekarang mari lihat foto-foto dari hasil observasi saya dan kelompok saya di Yayasan Pendidikan Dwituna Rawalani :h:
RAWINALA
Ini namanya samuel, ia adalah anak tuna netra low vision.
Namaya Angel, ia mengalami tuna netra totally blind (buta total)
Yang ini namanya Irfan, ia juga mengalami kebutaan total.
Saya dan kelompok saya mendapatkan kelas tuna netra, saat melakukan observasi di kelas yang saya obser hanya 3 siswa yang masuk yaitu Samuel, Irfan, dan Angel. 2 teman yang lainnya sedang tidak masuk. Mereka (Samuel, Irfan, dan Angel) sangat ramah dan baik kepada saya dan teman-teman. Mereka pun tidak sungkan untuk berbicara kepada kami, malah Irfan dan Samuel sering sekali mencari perhatian kepada kami agar mereka di ajak berbicara :D
Pembelajaran yang mereka dapatkan yaitu seputar kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti memasak, mencuci piring, dan membersihkan ruang kelasnya. Tidak hanya itu, mereka juga mendapatkan pelajaran musik. Pembelajaran yang mereka terima sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan untuk SLB, tenaga pengajar yang mengajar disana juga diharuskan berlatar belakang Pendidikan Guru Luar Biasa.

((Berikut adalah foto mereka sedang melakukan kegiatan memasak dan cuci piring))




Tingkat pendidikan di sekolah ini berdasarkan umur mereka, dan batas umur paling akhir mendapatkan pendidikan disini yaitu 20 tahun. Setelah itu mereka di luluskan dari sekolah tersebut. Sebelum mereka benar-benar di lepas untuk bermasyarakat mereka mendapatkan pelatihan di sebuah tempat pelatihan tersendiri di luar sekolah tersebut selama beberapa bulan.




yaaap.. begitulah cerita singkat tentang observasi saya mengenai Anak Berkebutuhan Khusus (Tuna Netra) tapi berbagi foto tidak sampai hanya itu karena saya juga memfoto anak-anak yang lain yaitu seperti Anak yang mengalami Tuna Ganda. Silakan dinikmati foto-fotonya :))












Itulah beberapa foto yang dapat saya share kepada kalian bloggy, dan saya sangat beruntung mendapatkan tugas seperti ini. Dengan begitu saya jadi bisa mendapat pengetahuan tentang ABK dan bisa merasa bersyukur kalau saya adalah manusia yang memiliki tubuh yang normal. Mereka saja yang mengalami keterbatasan seperti itu bisa dan mampu menjalani hidup dengan semangat, oleh karena itu saya juga harus bisa lebih dari mereka :) Dan saya yakin, dibalik kekurangan mereka pasti ada kelebihan yang tersimpan dan menjadikan mereka adalah makhluk yang sempurna !!

Oke akhir dari artikel ini ialah, bila kita nanti sudah menjadi guru dan mengajar di sekolah umum. Sebaiknya kita harus merecanakan untuk mengunjungi mereka agar kita dapat memberi pengetahuan kepada anak murid kita bahwa kita harus terus bersyukur dengan apa yang kita punya. Pembelajaran kontekstual itu juga akan memberikan rasa peduli kepada anak-anak murid dan memperlihatkan ada sisi kehidupan lain yang tidak sempurna yaitu mereka (ABK) tetapi mereka mampu menjalani hidup dengan baik, dan kita sebagai manusia yang normal seharusnya belajar dari semangat mereka untuk menjalani hidup :)